RINDU PERAWAN

Senyummu masih segar
dan kerinduan segera hingar bingar.
Menyerang hati, berderap-derap, berdentam-dentam.
Memukul kelam,
menyulam langit malam.
Dengan putih perawan sinar bulan.
Dan pelangi bidadari yang berkaca di tepi kali.

Sementara mataku masih nyalang.
Pada langit kamar usang.
Ada bayangmu yang hampiri bibir mimpi,
mencumbu sepi.
Saat kerinduan menjadi gaung tertahan.
Di pelukan senja kita belajar mengeja cinta.

April 2009

21 thoughts on “RINDU PERAWAN

  1. pertama! Jahaha saya bukan wanita jg kurang ngerti nih ๐Ÿ˜€ ya meramaikan aja dah, ahuy ๐Ÿ˜€

    Like

  2. kulukis senja ini dengan saga senyummu
    wahaiโ€ฆ, engkau yang di balik keindahan hijab(yang belum tersentuh sebelumnya oleh manusia dan jin)
    pandangan indah matamu yang tak layak memandangku
    pikiran dan hatimu yang suci dan bersih tak layak dikotori gambaran
    seorang sepertiku, hanya akan membuat dunia kita tertawa dan menghina

    wahaiโ€ฆ engkau, jika kehadiranmu yang tiba tiba mengajarkanku akan keajaibanNya yang nyata
    maka buatlah kepergianmu yang tak disangka itu menjadi sebuah pengajaran akan keikhlasan untukku

    Like

Leave a comment