image taken from: cuteclip08.blogspot.com
Di atas nafas mayat yang membusuk.
Yang menggigil dalam kafan tanpa ampunan.
Menyanjung gairah setan,
menyeret kita lebur dalam kehampaan.
Kita masih menari. . .
Kemarin, hari ini dan lusa nanti.
Dengan jari-jari lentik yang gemetar.
Yang kerap kau cuci dengan darah dari kawanmu sendiri.
Yang kau membunuhnya lantaran ketiadaan makanan.
Kita terus menari. . .
Sampai kaki kita lunglai menapaki duri-duri.
Lalu tertidur di atas nyala bara api.
Lagu-lagu kita menggema hingga dasar samudera yang baru saja dipoles bencana.
Lantaran kita dan bumi telah terlalu tua.
Namun masih jaya dalam tawa.
Dengan topeng-topeng wajah, tak kenali diri sendiri.
Kita tetap menari. .
Dalam miringnya alur kehidupan dan suramnya muka peradaban.
Setiap hari kita menyanjung puji tingginya harga diri.
Tetapi nyatanya kita telanjang dengan rupa-rupa sinis tak kenal tetangga.
Apalagi sanak keluarga.
Kita menari nudis, lantas menangis dalam pembantaian sadis.
Kita menari. . .
Sementara para arwah memanggil-manggil kita.
Menghafalkan daftar dosa-dosa.
Yang terus menerus kau tulis dicatatan tangan kirimu.
Kita masih bisa tertawa.
Lalu bangga dengan bohong belaka.
Kita mencintai d u s t a.
*
munafik..?
LikeLike
ah merinding -_- ngeri tapi memang begitu yaa
LikeLike
ah merinding -_- ngeri tapi memang begitu yaa
LikeLike
puisi.a karin cil.ae…. stumat z nh bahadir d,blognya
LikeLike
Wew puisinya menyeramkan bgt.
Xixi
LikeLike
Assalamualaikum wr wb.
Memang banyak yg menari diatas penderitaan orang lain. Lihatlah tarian massal para koruptor yg telah menyengsarakan negeri ini…!!!
LikeLike
@Emma Wuddan,
memang.
LikeLike
@Raka Prasetya Andreas,
iya memang.
LikeLike
@BaeZury Banjarmasin,
ya ayuha, makasih lah tuh ae, asal ada damintu. 🙂
LikeLike
@POTRET DUNIA inspirasi tanpa batas,
nyaris seseram fakta.
LikeLike
@eanreana,
anda benar.
LikeLike
kunjungan malam sobat
jangan lupa mampir juga ya
🙂
LikeLike
bner2 dah..sindiran yang terbalut dgn indah.
LikeLike
mabk ayu yang satu ini memang pandai merangkai Puisi rupanya..?
Menari,
Banyak hal yang luapkan sesorang ketika mendapatkan sesuatu kebahagiaan diantara dengan Menari gembira.
Tapi yang atas kok ada nafas mayatnya..? Welah dalah' medeni uwong mbak yu..?:D
LikeLike
Keren Gan Apa Lagi Gambar Gelas Nya 😀
Klo Ada Waktu KunBal Ya Gan 😀
LikeLike
Maaf master cuma komen copas nie. . Lagi patah hati. . .
NEW POST
http://rohendi.mywapblog.com/suster-keramas-2-movies.xhtml
LikeLike
@Patih Bathik Madrim,
kan critax menari diatas penderitaan org dan tetap senang2 meski dgn cara yg hina dan gak jujur.
Makasih dah sudi singgah. . Jangan kapok ya. .?
LikeLike
selalu hadir meskipun telat hehehehee
LikeLike
[Kita terus menari. . .
Sampai kaki kita lunglai menapaki duri-duri.
Lalu tertidur di atas nyala bara api.]
kapan saya bisa menari -nari dengan limpahan air mataku?
uhuk uhuk
LikeLike
Menari di atas penderitaan orang lain? Ahh tidak, itu bukan aku.
LikeLike
Salut buat rangkaian katanya, ada nafas mayatnya, cuci dg darah, dramatis 😀
LikeLike
@Mubari,
kok batuk2?
LikeLike
wah ngeri akh.. 😀
LikeLike
Puisi yg bagus,
LikeLike
Puisi yg bagus,
LikeLike