RENTENIR

* Rumahnya bisa dikatakan paling besar, megah dan cukup mewah, kontras dengan kondisi rumah disekitarnya yang kecil dan sederhana.

AC 3 biji, motor matic 3 buah, yang gak bayar bisa dibanting mejanya, umumnya 40 % untuk setiap kali pinjaman.

* Berkedok bisnis arisan yang kocok tiap hari, boleh ngutang untuk ‘menolongi’. 20 % per bulan, untuk satu juta, maka 2 ratus ribu bunganya sampai utang ’emak’ pokoknya terbayar semua.

* 2 istri satu profesi, istri tua sudah bertitel haji, rajin ibadah dan ke pengajian, tiap sore keliling narik tagihan. Istri muda mengekor kesuksesan madu tuanya, dengan bunga 60 %, bisnis ekonomi keuangan itu melejit dan laris manis di pasaran, fleksibel bisa harian, mingguan atau bulanan.

* Ibu rumah tangga biasa yang kebetulan tingkat ekonominya lebih, setiap ada tetangga yang berutang selalu membayar dengan uang lebih dari yang dipinjamkan, tidak mematok bunga, istilah mudahnya ‘pemberian suka rela saja’.

Dan subur, seperti jamur di musim hujan, cepat mendongkrak stamina kelesuan ekonomi yang jalan di tempat walau sudah usaha sangat giat sampai tertukar kepala dan pantat.

Sungguh alternatif mata pencaharian yang amat diminati sekarang ini, halal haram mah urusan nanti, toh perut mesti diisi.