SEKARANG SAYA TAHU RASANYA

Pantas saja eyang Google tidak suka terhadap segala hal yang berbau copy paste alias copas bin salin tempel. Dan juga teman-teman sesama user Mywapblog telah banyak yang menulis, menegur, membahas sampai memperingatkan tentang dampak sampai bahayanya jika kita mengcopas buta karya orang lain. Buta? Iya, copas buta alias menjiplak semua atau sebagian karya orang lain tanpa mencantumkan sumbernya.

Karena itulah saya tidak pernah copas karya orang lain dalam bentuk karya tulis apapun. Walau tak saya ingkari saya sering terinspirasi oleh sebuah karya, buku atau tulisan dan lalu saya menulis hal-hal karena karya-karya tersebut. Dan itu jelas tidak sama dengan copas!

Dan sekarang saya tahu rasanya, postingan saya kemarin yang berjudul DAHSYATNYA OMONGAN ORANG beberapa paragraf terakhirnya dicopas seorang teman facebook dan dijadikannya status. Dan rasanya, walau saya tidak marah, tapi terasa ada yang menekan hati saya dan bunyinya “dug dug” berulang-ulang memukul jantung.

Terlebih ketika melihat ada beberapa banyak jempol yang me like status copasnya itu membuat saya lebih miris lagi. Karena ketika saya share postingan saya sendiri paling lumayan ada 2 jempol, padahal ini orisinil loh, saya membatin.

Yah. . . Walau saya tahu hal ini memang sudah resiko ketika karya kita berada di ruang publik dan diapresiasi pembaca. Karena bisa jadi seseorang mengcopasnya karena ia menyukainya dan juga terinspirasi tulisan kita. Hanya saja caranya membuat hati saya nyesek pengen nangis. . Huaaa. . . (ngelap ingus)

Loh? Inikan kata-kata ku?
Wah? Kok sama ya?

Begitulah kira-kira bisik batin saya karena untuk sebuah postingan saya harus menyediakan waktu yang tidak sebentar, pulsa 3.300 untuk paket harian unlimited kartu seluler yang saya pakai, memutar otak untuk memikirkan kata-kata apa yang sekiranya pantas untuk dipublikasikan. Dan mengeritingkan jempol saya untuk mengetik tombol handphone sampai pegal. Maka sebuah postingan yang paling sederhana sekalipun adalah juga berharga karena saat menulisnya mungkin saja di saat keuangan terbatas dan minim pulsa, atau di sela-sela kesibukan bekerja yang menyita waktu.

Tapi sudahlah, walau ada rasa “dug” di hati saya, saya tak marah, karena ini berarti ada orang yang mengapresiasi tulisan saya walau melalui cara copas tanpa mencantumkan sumber tulisan. Dan itu artinya- walau kecil- saya ‘ada’ dan punya kiprah di dunia maya ini.

Karena sejatinya manusia selalu butuh pengakuan dan penghargaan atas eksistensinya di dunia ini. (lama-lama bahasanya ketularan Vicky nih) 🙂