GALAU 2014: JELANG PEMILU MENUJU INDONESIA BARU

logo-pemilu-2014-okkkk.jpg

Pemilihan umum para wakil rakyat tinggal menghitung hari. Euphoria demokrasi digaungkan di mana-mana. Orang-orang sibuk, dari bagian percetakan sampai pinggir jalan. Banner, baliho, bendera dan selebaran partai pendukung tokoh-tokoh tertentu mulai bertebaran di seantero kota hingga pelosok desa. Kampanye terbuka untuk menarik simpati rakyat agar memilih mereka.

Tak terkecuali di tempat saya, segala peristiwa jelang pemilu caleg ini membuat saya galau. Iya, galau karena bingung harus memilih yang mana dan berpihak pada siapa. Karena setiap kandidat caleg yang diusung partai tertentu maupun independen punya visi dan misi yang bagus dalam menarik simpati rakyat.

Mereka mulai gencar melakukan manuver-manuver kampanye secara terbuka dan terang-terangan. Mulai dari janji-janji manis tentang perbaikan infrastruktur seperti pelebaran jalan, ada juga tindakan nyata semisal bagi-bagi sembako dan pakaian. Saya tak tahu apa semua itu termasuk politik uang yang jelas dilarang oleh undang-undang?

Sementara masyarakat awam tahu apa? Di tengah gempuran pasang surut ekonomi yang tiada henti, semua ‘kemurahan hati’ jelang pemilu ini menjadi angin segar yang akan membantu kepulan asap di dapur jutaan jelata. Apalagi yang jelas memberi ‘amplop’ dengan nilai sekian. Kita tak tahu apa yang akan terjadi ke depannya ketika demokrasi dilancarkan dengan janji manis dan ‘kemurahan hati’ sesaat ini.

Lalu, karena rakyat kerap kecewa puluhan tahun atas kiprah pemimpin terpilih yang kurang mensejahterakan rakyat, maka banyak yang sesumbar berkata agar golput saja: “ambil uangnya, tapi jangan pilih orangnya!”

Tapi saya, sebagai warga negara, (meski juga menyimpan kecewa atas praktek korupsi yang terjadi di mana-mana, atas tingkah polah petinggi negara yang semena-mena, atas kesenjangan sosial yang semakin merajalela melebarkan jurang pembeda antara si miskin dan si kaya) saya tetap ingin menggunakan hak pilih saya di pemilu tahun 2014 ini. Walau masih belum menentukan pilihan dan masih bimbang bukan kepalang, tapi kita punya andil dalam menentukan arah pembangunan dan tujuan hidup berbangsa dan bernegara; yang semoga untuk kemakmuran rakyat semua.

Ini tidak main-main loh, suara kita menentukan arah pemerintahan untuk 5 tahun ke depan. Saya hanya berharap, dari sekian banyak nama calon pemimpin yang akan menduduki kursi perwakilan kekuasaan rakyat nanti kita dapat memilih pemimpin yang benar-benar amanah, memikirkan nasib orang banyak, yang jujur dan tegas, juga ahli dan mumpuni di bidang yang mereka geluti.

Karena saya, kita, kami, kalian, masih menyimpan secercah harapan menuju Indonesia baru. Menuju perubahan yang lebih baik ke depannya, insya Allah. . .


Gambar:
forum.kompas.com

17 thoughts on “GALAU 2014: JELANG PEMILU MENUJU INDONESIA BARU

  1. pemilu april nanti akan jadi pengalaman pertamaku
    ikut milih pemimpin,,
    jd bingung mau milih siapa
    **pilih yg paling cakep aja kali yaa? 😀

    siapapun yg terpilih nanti, moga bisa membawa indonesia mjd lebih baik ..

    Like

  2. wueidjaaan tenan. , .isinya berat bingitz. . .

    Tp klo aku mending golput deh bund. . .klo JOKOWI gk nyapres

    Like

  3. ya moga aja yg golput bener2 golput,gak cuma golput tp giliran ada duitnya berubah jd bungklon.,
    Gak usah ikut galau jenk,,udah ada yg mikirin sendiri kok..ha ha ha

    Like

Leave a comment