SINDROM ORANG KAYA BARU

Menurut bahasa ilmiahnya adalah NEW RICH PEOPLE SYNDROME ini merupakan sebuah situasi di mana seseorang mengalami perubahan perilaku secara mendadak, aneh, tak biasa, berlebihan dan menyita perhatian masyarakat di sekitarnya karena peningkatan kwalitas hidup dan kesuksesan secara materi.

Kurang lebih begitulah artinya. Penyakit mungkin bukan tapi semacam reaksi sosial atau gejala perilaku yang bisa kita lihat di lingkungan sekitar kita.

Sejak krisis moneter melanda Indonesia (kalo gak salah bener) tahun 1997 silam, berbagai peristiwa yang membuat guncangan ekonomi hebat melanda di segala bidang. Mulai dari PHK besar-besaran, sembako melangit tak terkendali sampai stres dan gangguan kejiwaan atas ketidak tahanan mental menghadapi kegilaan situasi yang terjadi.

Lalu belakangan orang-orang mencoba bangkit dari kejatuhan ekonomi itu, berlomba-lomba membangun lagi raksasa-raksasa bisnis yang telah porak poranda. Memenuhi segala lini bidang pekerjaan, yang berkutat dengan perkara keuangan dan pemenuhan kebutuhan.

Lalu statistik ekonomi mulai bangkit dengan bermunculan orang-orang yang mengendalikan pergerakan bisnis, pemasaran dan manajemen keuangan, yang serta merta menyusul kemunculannya ORANG KAYA BARU DAN SEGALA KEANEHANNYA.

Bisnis menggiurkan yang paling menghasilkan dan cepat melahirkan OKB adalah PERBANKAN yang dikelola perorangan alias rentenir bin lintah darat. Setelah kolapsnya ekonomi pasca krisis moneter dunia perbankan banyak yang mati suri dan mulai menarik bunga tinggi dan syarat yang ruwet mumet njilmet bagi para nasabahnya. Maka jadilah rentenir bertebaran bak jamur dimusim hujan. Karena proses utang piutang terjadi dengan mudah dan ‘murah’.

OKB-OKB ini bertebaran dijalanan dengan berbagai kendaraan lengkap dengan aksesoris yang semakin memperlebar jurang antara si miskin dan si kaya. Gelangnya nyaris mencapai siku, tasnya brand ternama dan baju di badannya tidaklah murah harganya, menagih hutang pada PKL pinggir jalan yang keuntungan jualannya habis hanya untuk mengencangkan pundi uang para rentenir. Rumah mereka segede istana megah di tengah kemelaratan tetangga di sekitarnya. Terkadang saking besarnya rumahnya, tak menyisakan sedikitpun tanah untuk garasi mobil sehingga mobilnya terparkir begitu saja di tepi jalan dan mengganggu kenyamanan umum.

Sekali waktu membeli AC, besok kulkas dua biji, lalu TV LCD, kapan-kapan bisa jadi tambah istri sekalian menambah jaringan rentenir antar generasi. Rumahnya masih baru, eh, mulai direnovasi di sana-sini. Mungkin karena rupiah mereka tak terbilang timbunannya jadi terkadang melakukan hal aneh itu sah-sah saja. Makanya ada ungkapan orang gila dan pekerja seni sensasional sama ‘sintingnya’, bedanya hanya kaya atau tidak (makanya dulu itu sampai ada tayangan bertajuk LO BOLEH GILA).

Ini seakan mengamini bahwa orang boleh melakukan apa saja jika ia bisa (baca:kaya). Urusan tenggang rasa dengan sesama mah nomer dua ratus lima.

Dan juga, sindrom OKB ini mulai merambah ke ranah maya. Kita bisa lihat dengan mudahnya orang-orang berfoto di sosial media dengan menunjukkan (harta) apa yang mereka punya.

Rasanya belum afdol kalo belum upload foto di dalam mobil pribadi dengan fashion terkini, belum sah bila tak update tentang ke salon, ke mall, liburan di pulau anu, makanan mahal di resto anu, on the way tempat wisata di anu atau foto dengan background graha megah, jua foto selfie pamer bibir dan behel jutaan, yang notabene semua itu bernilai prestisius dan hanya dapat dicapai dengan kelebihan materi.

Fenomena dan sindrom OKB ini jelas sekali telah berputar haluan dari rasa kepekaan sosial. Memunculkan berbagai masalah dan fenomena yang lain lagi. Tak mengapa jika memang mampu, yang akan jadi bahaya adalah yang mau tapi tak mampu. Karena bertampang seadanya maka marak foto editan yang sarat penipuan.

Di belahan bumi manapun, setiap orang butuh pengakuan dan penerimaan dari lingkungannya, pencurian identitas dan pencemaran nama baik bisa mudah saja terjadi. Semua itu agar manusia bisa mendapat tempat yang dirasa layak dan eksistensi di antara sesamanya.

Karenanya ada kutipan yang patut di ingat bersama:

2 HAL YANG PALING MEMBAHAYAKAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA ADALAH ORANG KAYA YANG PUNYA RASA BANGGA BERLEBIHAN DAN ORANG MISKIN YANG MENYIMPAN RASA DENGKI YANG TAK TERTAHANKAN.

16 thoughts on “SINDROM ORANG KAYA BARU

  1. Assalamualaikum wr wb.

    Jadi ingat dg seseorang yg mengupload foto ke jejaring sosial. Orang itu berfoto dg uang yg sangat banyak sekali. Di kemudian hari ketahuan uang itu adalah uang curian sang pacar.

    Like

  2. @Magiztra,

    hm. . . Bs jadi.
    #msh tentang politik.

    @eanreana,

    wah, parah bgt. Kok ada aja org yg kyk gtu. Ckck. . .

    Like

  3. Met pagi sob, ma,af lama gak hadir soal.a sibuk,udah dlu aku mw k blog tetangga

    Mampir ada new post
    =======================
    Trik dapat kuota 100 MB TELKOMSEL
    hanya Rp,1 aktif 7 hari
    =======================
    UC dan Opmin voltano Gratis Indosat angkut
    kandang gajah speed ngaceng java s60v2 s60v3 Android
    =======================

    Like

  4. Dalam Islam ada salah satu cara tuk meminimalisir keduax ba'… Yaitu
    1. Puasa
    2. Zakat

    jika keduanya dilaksanakan sepenuh hati, Insyaallah org kaya dan orang miskin saling memahami.

    Like

  5. Zaman skrng bisnis paling menjanjikan mang 'bakul duit',,meski gak pake agunan tp pohon bunganya sangat subur he he he..
    Dan tentang OKB di dumay,,ya perlu terkecoh,,skrng mobil,rumah bahkan pendamping bisa dicari di 'rental an'..dan foto shop semakin canggih membuat tipuan he he he..

    Like

  6. Saya masih kecil, jadi nyimak aja deh.. 😀
    tempat buat follow nya dmn ya? pengen follow tp gak ada.. 😦

    Like

Leave a comment