Bukan Tukang Bubur Naik Haji; KETIKA TUKANG BUBUR ITU MANTAN BRIPTU NORMAN KAMARU

Akhir-akhir ini, sebenarnya saya dibuat heran oleh pemberitaan di berbagai media tentang Norman yang kini ‘banting setir’ jadi penjual bubur, padahal dulu kita tahu ia sempat tenar jadi artis mendadak ketika sebagai polisi dan joget India caiya-caiya.

Pemberitaan itu terkesan menyudutkan, membuat saya bertanya memang apa salahnya jadi tukang bubur??
Dan seakan-akan itu pekerjaan rendah dan kurang terhormat.

Padahal dengan menjadi pedagang artinya orang itu telah dengan sadar untuk menjadi mandiri dan menjadi “the real bos” untuk dirinya sendiri dan mungkin karyawan/anak buahnya suatu saat nanti.

Saya hanya heran dan gagal paham betapa sempitnya pandangan kita terhadap kemuliaan dan kehormatan orang lain.

Memang, menjadi aparat negara amat sangat membanggakan rasanya, tapi pun kita semua tahu di tengah rusaknya birokrasi dan rumitnya urusan administrasi di negeri kita ini membuat semua mafhum bahwa untuk sebuah gelar dan jabatan yang prestisius kita harus berakrab ria dengan yang namanya sogok menyogok, suap menyuap, saling sikut dan berlaku culas.

Lalu apa yang mesti kita banggakan bila untuk menjadi seorang aparat kita harus ikut-ikutan menempuh cara-cara yang k*parat??

Menjadi artis??
Saya tidak bermaksud merendahkan profesi artis. Tapi perlu ditinjau ulang, untuk apa kita menjadi seseorang yang pada akhirnya hanya sebagai penambah jumlah kuantitas dan bukan peningkat kwalitas??

Rasanya kita sudah jenuh dengan sensasi-sensasi sesaat nan kosong yang digelar oleh segelintir orang di layar kaca saban hari. Kita butuh seniman-seniman dan pekerja seni yang benar-benar mumpuni dan kaya prestasi, tak hanya mengumbar sensasi, adu seksi atau sekadar membuat kontroversi.

JADI, APA SALAHNYA JIKA NORMAN KAMARU JADI PENJUAL BUBUR??

Itu profesi yang sama layaknya dengan jadi polisi atau artis sekalipun!

Mengapa kita harus malu (atau seakan-akan harus dibuat jadi malu oleh kata-kata orang) ketika bisa dengan kuat berdiri di atas kaki sendiri??

22 thoughts on “Bukan Tukang Bubur Naik Haji; KETIKA TUKANG BUBUR ITU MANTAN BRIPTU NORMAN KAMARU

  1. @eanreana,

    wa alaikumsalam.
    Iya, ini juga bru tau infox dari facebook. Hehe. . . Q juga gak suka infotainment.

    Like

  2. mungkin norman nya udah bosan jd artis..saya jg baru tau kalo norman sekarang profesi nya jd tukang bur2.. tp tak apalah..mencoba hal yang baru tu kan lebih baik

    Like

  3. Terutama yahoo juga yg menyadur dr beberapa situs berita. . .

    Memang kok Bund, seakan akan jd tukang bubur itu hina dan sangat malang.

    Media terlalu sombong dan intervensi banget atas apa yg trjadi dg polisi caiya caiya itu. . .

    Pdahal itu kaan ciri org hebat yg mau berjuang dg jalan yg halal, drpd aparat, pejabat yg sikapnya lbh buruk dr k*parat. . .

    Like

  4. Sekarang pertinyiinyi….

    Mau jadi pekerja tetap (aparat)
    atau tetap bekerja..(kerja apa pun yg penting halal)…??

    Nah.. kalau memang ingin menjadi pekerja tetap, pasti suatu saat pekerjaan itu juga akan ada masa berhentinya.

    tapi jika ingin tetap bekerja, ya udah… kerja apa pun asal halal, siapa tau pekerjaan yg di lakoninya itu bisa berkembang menjadi lebih besar dan mengangkat derajatnya.

    Jadi polisi, ada pensiunnya..
    Jadi artis, suatu saat akan tergeser oleh artis baru..

    Like

  5. Ga ada yg slh dr seorang norman, cuma mgkn dia hidup dlm dunia yg berbasis media. Seolah2 media itu seneng klo bekas org terkenal banting setir jd pedagang. Mereka berlomba2 menyoraki norman yg gagal survive dari artis dadakan. Kasian norman, media disini ga sebaik youtube

    Like

  6. Betul di tv pun ikut2an nimbrung. Malah kasihan melihatnya. Ini bs jadi inspirasi tiap orang bahwa hidup memang seperti roda kadang di atas kadang di bawah. Maka jangan terlalu senang saat mendapat keberuntungan tp jangan sedih ketika kt mendapat kesusahan. Smoga ada hikmah buat beliau .dan kt smua.

    Like

  7. Umpat melihat..

    Kunjungan pertama sob..

    Nyimak aja..

    Mari kita saling follow. Dan aku ijin follow duluan..

    Like

  8. Iya gan semuah pekerjaan itu sma,mau tukang bubur,mau presiden,mau pengamen,bahkan seorang psk pun menurut sya sah2 sja tinggal mentalnya gmna,
    di tunggu kunbalnya

    Like

  9. @Excho za,

    yg miris itu pemberitaan yg seakan merendahkan profesi tsb. Pdhl jd tukang bubur sah2 aja, yg penting halal.

    Like

Leave a comment