KEKASIH PENGECUT, MANTAN MENYEBALKAN

Ada gak judul yang lebih mengenaskan dari itu?

Lama juga rasanya saya gak koar-koar dari sudut pandang emosional seorang perempuan. Kali ini saya akan mengulas sedikit tentang mengesalkannya seorang mantan yang saat jadi kekasih juga seorang pengecut.

Yakin dah, kalau dengar kata mantan pasti berjuta rasanya, galau? Mungkin iya. Sedih? Bisa jadi, atau justru bahagia setelah hubungan cinta kandas dan seorang kekasih turun pangkat jadi mantan?

Jadi ceritanya begini, saya dibuat kesal dengan sebuah drama yang mengisahkan sepasang kekasih, kemudian ceweknya pergi gitu aja. Setelah 4 tahun yang menyakitkan, move on yang menguras kesadaran agar matahari berasa tetap terbit di timur dan dunia gak jadi kiamat hanya karena seorang anak manusia sedang patah hati. Eh. . . Tiba-tiba si cewek datang ngajak balikan gitu aja setelah si cowoknya udah in relationship. Ini ni yang saya bilang, kekasih pengecut mantan nyebelin. Minta diracun emang, ckckck. . .

Terus beberapa Minggu ini jadwal saya padat dalam rangka menghadiri banyaknya hajatan kawinan anak tetangga dan beberapa kawan lama. Nah, ada sebuah cerita menarik yang gak jauh beda dari drama di atas tadi. Tapi sebentar, kita setel original soundtracknya dulu.

“Kalau sudah tiada baru terasa bahwa kehadirannya sungguh berharga. . .”

Itulah kata-kata bang Haji Rhoma Irama yang amat digaungkan para pencinta di seluruh Indonesia. Tapi sayangnya hanya sedikit orang yang memahaminya dan telah bersiap diri untuk sebuah kehilangan yang mungkin tidak kita sadari sampai seseorang itu sudah benar-benar pergi.

Sebut saja Rina dan Radit, setelah melalui masa pedekate yang giat, waktu pacaran yang diwarnai putus nyambung bertahun-tahun, sebelas kali selingkuh si Radit, dua puluh dua kali pula si Rina memaafkan (karena untuk satukali pengkhianatan, butuh duakali memaafkan dan merelakan). Sedari jamannya kuliah sampai udah kerja dan kita masih gini-gini aja. So, mau dibawa kemana hubungan kita??

Sampai sebuah kesadaran mengoyak kesabaran Rina yang terasa sia-sia selama ini.

“Kapan kamu mau menemui orang tuaku? Aku capek kaya gini terus, aku mau serius dan menikah.” Rina mengultimatum.

Radit kelabakan, tergagap, melongo dan jelaslah kekasih model ini gak akan pernah ngajak lo ke penghulu (catet !!).

“Aku percaya kalo kita emang jodoh kita bisa menikah , tapi kalo jodohku orang lain ku harap kamu rela, mungkin saja ada seseorang yang serius sama aku. Ku harap kita bisa saling merelakan.” Lanjut Rina lagi.

Sebuah pernyataan putus asa seorang wanita yang hanya ditanggapi seorang pria dengan sebelah telinga. Tapi siapa yang tahu hidup manusia? Hati bisa berpaling, cinta bisa berubah. Toh pada akhirnya setiap kita lebih memilih kepastian, apalagi wanita.

Radit dan Rina tetap jalan dan gak putus juga sampai kemudian harapan Rina jadi kenyataan. Gak ada hujan gak ada guntur tiba-tiba ada seorang kenalan yang datang melamarnya secara baik-baik dan ingin menikahinya segera. Singkat cerita setelah proses perkenalan singkat, lamaran dan sebagainya, tanggal pernikahan pun ditentukan.

Rina merasa semua sempurna dan menikah tanpa proses pacaran rasanya lebih melegakan dari pada pacaran lama tapi gak tahu pasti kapan nikahnya?

Tapi kemudian, satu hari jelang pernikahan, Radit menelepon.

“Kok kamu tega sih beb?” suaranya kayak gak tidur seminggu, memelas gitu.

“Aku kan udah bilang ama kamu, aku mau menikah dengan orang yang beneran serius ama aku.” kata Rina tenang.

Dan apa yang terjadi, setelah mendengar besok Rina akan menikah, meweklah Radit, dia menangis sodara-sodara! Laki-laki tipikal kekasih pengecut itu ternyata merasa terluka dan diam-diam ngarep.com juga kalo Rina gak jadi nikah dengan orang lain. Lah udah jadi mantan ngeselin jugak?

T E R L A L U. . .

Lah maunya apa? Gak tahu apa sakitnya tu di sini (nunjuk gigi). Tapi peduli amat dah, Rina telah memantapkan hatinya karena ia telah memberikan kesempatan bertahun-tahun lamanya menanti keberanian Radit. Maka jangan salahkan Rina ketika kesempatan itu diambil oleh sosok calon suaminya yang gentleman. Terserah Radit sekarang paling-paling bakal muter lagu Malaysia lawas oh. . .berderai airmataku mengiringi hari persandinganmu. . .

Nah, pemirsah! Ini pelajaran loh ya. Sesuatu atau seseorang itu seringnya baru terasa berarti saat udah gak ada di genggaman kita lagi. Maka jangan sia-siakan waktu dan kesempatan yang kita miliki sebelum diambil oleh orang lain dan membuat kita hanya bisa gigit jari.

Nangis nangis dah!

Kapok gak?

Kekasih Pengecut, Mantan Menyebalkan

Kumplit emang.

8 thoughts on “KEKASIH PENGECUT, MANTAN MENYEBALKAN

  1. Hikz…kapok si Radit..
    Karena telah menyia-nyiakan kesempatan, akhirnya cuma bisa bilang "Tega banget kau beib…." (sambil gigit kolor…) 😀

    Like

  2. Assalamualaikum…

    Kayaknya semangat bgt bu?!

    Salut juga buat Rina yg mau2nya terus memaafkan cowok yg dh selingkuh berkali-kali. Untungnya cinta Rina butanya ga permanent, jd tetap bisa melihat mana laki2 yg pantas dijadikan suami.

    Like

  3. akakaka… Suer ane pernah diposisi si Radit, tapi bedanya ane jauh lebih cool n gk doyan selingkuh. Bagiku nikah tu bukan perkara sederhana, butuh kesiapan mental dan finansial. Kalo memang pengen sampe nikah ya kudu sabar, kalo gk bs ya silahkan ambil resiko.

    #numpang curcol, betina mana ngarti soal ginian. Haha

    Like

  4. @John Kampret,

    anda benar. Tp si Rina kan udah sgt sbr bgt nunggu si Radit yg doyan selingkuh dan nyakitin. Untung kamu gak kyk Radit.
    Btw, sbr wanita ada batasx krn wanita punya expired date alias batasan usia.

    #bgus curcolx, tp jantan gak paham mslh expired date nya wanita. Xixixi. . .

    Like

Leave a reply to Djacka Artub Cancel reply