KETIKA DUNIA TAK AMAN BAGI ANAK PEREMPUAN DAN STIGMA NEGATIF TERHADAP ISLAM (Review Film “TAKEN”)

taken-poster-big.jpg
Film TAKEN ini ada juga sekuelnya (Gambar dari: tiffmedia.wordpress.com)

Inilah film yang membuat malam Minggu saya terasa lebih berarti, terhibur sekaligus kesal di saat yang bersamaan.

Film ini mengisahkan tentang seorang ayah, seorang pensiunan agen pemerintah yang sangat over protektif dan paranoid terhadap keselamatan putri semata wayangnya yang berusia 17 tahun. Perceraian sang ayah dengan istrinya membuat ia dan si anak terpisah, dan ia ingin memperbaiki hubungannya agar bisa lebih dekat dengan si anak.

Masalah besar muncul ketika si ibu mengijinkan si anak pergi ke Perancis berdua saja dengan temannya, yang ternyata itu adalah tour keliling Eropa untuk menghadiri konser band U2. Tentu saja sang ayah marah dan keberatan (walau akhirnya terpaksa mengijinkan) putrinya pergi.

Lalu si anak dan temannya jadi korban penculikan oleh gembong penjahat kelas kakap yang merupakan jaringan perdagangan manusia lintas negara tingkat internasional yang ternyata justru melibatkan petinggi aparat keamanan setempat.

Sungguh mengerikan, membuat marah luar biasa dan naluri perempuan saya terusik sampai terasa sakitnya tu di sini (nunjuk jempol pegal kelamaan ngetik keypad HP). Perjuangan sang ayah benar-benar heroik dan sangat berani demi menyelamatkan putrinya.

Sinopsis lengkap dan mantapnya bisa dibaca DI SINI.

Lalu mengapa saya kesal? Dan apa hubungannya dengan stigma negatif terhadap Islam?

Saya bukan bermaksud menyinggung isu SARA yang sensitif di ruang publik macam begini. Saya hanya menyampaikan rasa ketidakenakan dan sedikit keberatan pada beberapa adegan di film ini yang saya anggap menghina agama tertentu. Mungkin pandangan kita bisa saja berbeda, atau anggap saja saya berpikiran sempit. Entahlah. . .

Dalam salah satu adegan ketika si anak gadis diculik, ia sempat menggambarkan si penculik berjenggot dan bertato lambang bulan bintang. Ah, yang rasanya secara sekilaspun kita tahu bahwa itu merujuk pada simbol agama tertentu.

Lalu di bagian ketika transaksi terjadi, calon pembeli untuk si anak yang ternyata masih perawan itu adalah seorang Arab yang rela membayar dengan harga mahal. Membuat dada saya semakin sesak. Hal itu terasa semakin memperkuat anggapan saya bahwa film ini memang memojokkan Islam dengan stigma negatif yang selama ini memang sering ditampilkan di berbagai media, film, buku dan sebagainya (rasanya sudah lebih dari cukup ketika orang Islam selalu diidentikkan dengan teroris, kekerasan dan biang bom bunuh diri dan juga berbagai tindak kriminal yang melanggar Hak Asasi Manusia !!).

Memang bukan rahasia lagi kan, dunia entertainment sangat akrab sebagai sarana propaganda Barat dengan segala visi dan misinya. Lihat betapa suksesnya Drakula karya Bram Stoker sampai yang teranyar Drakula, Untold Story. Film itu adalah benar-benar upaya untuk memutarbalikkan sejarah, mengagungkan seorang tokoh pembantai tersadis sepanjang masa dan membuat kita melupakan kejayaan Islam di abad pertengahan dan menyingkirkan seorang pahlawan, mujahid sejati Sultan Mehmed al Fatih Sang Penakluk Konstantinopel. Bahasan lengkapnya ada DI SINI.

Saya memang pencinta film Hollywood dan senang juga dengan hal-hal yang berbau Barat. Tapi ketika apa yang saya lihat terasa mengusik jati diri sebagai umat (walau saya hanya seorang awam) paling tidak saya harus menyampaikan rasa keberatan dan memfilternya agar jangan sampai rasa bangga kita sebagai Muslim tergerus oleh gencarnya tayangan-tayangan yang berpotensi melecehkan (kalau tak bisa dibilang menghina) agama yang kita anut dan yakini.

Wallahualam. . .


Dan,
Malam inipun mata lambat terpejam, ada sebuncah rasa yang mengganggu di dalam rongga dada.

Yang aku tak tahu itu apa?

13 thoughts on “KETIKA DUNIA TAK AMAN BAGI ANAK PEREMPUAN DAN STIGMA NEGATIF TERHADAP ISLAM (Review Film “TAKEN”)

  1. Assalamualaikum…

    Film baru selesai ditayangin aza dah bs posting!
    Taken dah ada yg ke-3 "TAK3N".

    Itulah propaganda agar org2 membenci Islam.

    Like

  2. Karena belum pernah nonton pelemnya susah juga nih mau komen apa.

    Btw baca post ini, n denger kata propaganda, aku jadi ke inget sama SOAD, lalu Kekhalifahan Ottoman (Utsmaniyah) Turki, tentang genosida Armenia entah itu oleh Dinasti Ottoman atau oleh kaum Turki muda yang dibantu Yahudi dalam gerakan sekularisme di Turki.

    Entahlah

    Like

  3. @John Kampret,

    ya, memang byk skali cntoh tentang peristiwa spt yg kamu jelaskn itu. Berbagai cara dan juga modusx.

    Like

  4. Iya Bu, terkadang film hollywood itu disisipkan sedikit tentang kebencian terhadap suatu agama
    Saya juga pernah liat disalah satu film yg memperlihatkan org Islam yg berpakaian Arab dan memakai tasbih
    Tapi, hobinya berkelahi dan membantu penjahat dgn adanya tato juga dibagian tubuh belakang

    Like

  5. Terkadang film barat memang sengaja menyindir islam tp anehnya film2nya gk di cekal justru subur menjamur

    Like

  6. Aku bingung mau komentar apa xD Belum dapet nonton soalnya

    Jadi dalam film ini ada sisi baik dan buruknya. Suka banget sama tokoh ayahnya, dia bener-bener sayang banget kayaknya sama anaknya itu. (Ya iyalah, anak sendiri diculik orang)

    Tak hanya dalam film yang nyindir Islam, bahkan dalam game juga ada

    Like

  7. @Muhammad Arbain,
    @Lee Dal Goo,

    itulah ironix, kita gak punya alat atau lembaga yg bnr2 bs menyaring/mencegah sgala bentuk pelecehan agama dlm dunia hiburan pd umumx, dan khususx dlm film, buku, game dsb (terutama) yg dtgx dr luar.

    Para penonton tayangan smcm itupun kebykn hny bs diam sehingga jd smakin menjamur dan marak ditemukan penyindiran dan pelecehan agama (trmasuk sy yg cuma bs merasa kesal sndiri) kalaupun ada rasa keberatan, tak tahu hrus menyampaikn kemana dan pd siapa.
    Ini jaman emang sdh serba bebas.

    Like

  8. Saya juga suka film ini. Kekhawatiran sang ayah terhadap anaknya. Dan aksinya yang jago bingits.

    Hubungannya sama Islam…..
    Di Taken 2, bisa dibilang lebih. Seusai penguburan mayat mereka-mereka yang dibunuh si jagoan, mereka berdo'a+alfateha. Serta berniat balas dendam.

    Ah, bukan suatu masalah. Bukankah yang salah harus tetap menerima hukuman? Apapun agamanya. Sepertinya, itu yang ditunjukkan di film itu.

    Beberapa koruptor di Indonesia juga muslim tuh. Tapi emang gak ada yang berani dibikin film kayaknya. Hkhkhkh….

    Ohya, di Taken 3, mantan istri si jagoan dibunuh. Dan yang membunuh ternyata adalah……ya itu salah satu bagian serunya.

    Like

  9. @Kayana,

    itulah memang, hal2 negatif yg dilakukan olh seorg muslim cenderung diberitakan secr tdk berimbang (digembar gemborkan, diekspos, disudutkn dan trus menyebut embel2 ke Islamanx; partaix, jilbabx, gelarx, dsb secr terus menerus), dan itu berbnding terbalik jika pelakux non muslim (maaf jika ini menjurus pd SARA) sy tak heran, krn media2 yg mengekspos memang sekuler dan sering mendiskreditkn Islam.

    Hal2 semcm itu memang brpotensi menggerus rasa bangga umat, dan itu tak diharapkn tjd. Smoga tetap pd jln yg lurus dan bnr.

    Like

Leave a comment