AKU, KATA-KATA TAK TERTULISKAN

Aku hilang kata, sirna makna.
Bungkam!!

Bahkan jika kita mengetahui kenyataannya, kita sepakat merahasiakannya.

Ah, kawan.
Ini mulai terasa seperti pengecut di balik jendela tinggi di sebuah apartemen yang menyaksikan peristiwa pembunuhan di bawah lantainya.

Dan ia diam saja.

Hahaha. . .
Kebenaran yang pernah kau gaungkan ternyata tak lebih dari sekedar idealisme kosong.

Karena kita telah tahu sama tahu, seperti apa kekuasaan itu.

Terdiam, aku kehilangan kata.
Bungkam!

Membenamkan diri dalam lipatan buku catatan.



*Sebuah puisi satire dalam rangka merayakan kenaifan dan kelemahanku sebagai anak manusia.

10 thoughts on “AKU, KATA-KATA TAK TERTULISKAN

  1. Ini seperti saat kau melihat seseorang dipukul beberapa preman di gang kecil yang gelap. Dan kita yang melihat itu, di depan mata, takut membela dan berjalan berlalu begitu saja.

    Manusia memang memiliki sifat "ayo-cari-jalan-aman" dan akhirnya sifat itu mengarah pada keegoisan yang menahan manusia menjadi makhluk sosial.

    Aku suka saat kata "Bungkam!" rasanya seperti kata itu ah… Aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi aku paling suka kata itu.

    Like

  2. Assalamualaikum …

    Jd ingt kt2mu yg ini "Sekarang susah menuliskan sesuatu yg berlandaskan kebenaran, salah2 yg jujur malah dianggap sebagai penjahatnya!".

    Like

  3. Waktunya bergerak pada pola pikir yg lebih luas
    menyesakkan diri pada sesuatu yg dianggap tidak berarti itu rugi…
    Jadiian semuanya sebagai nasehat diri.

    Like

  4. Komen saya sama dg @eanreana …
    Entah knpa, bkn nya smkin baik …, kbnykn dr org2 brubah mjdi lbh bruk..

    Klo brkenan, mampir ke blog saya jg ya'

    Like

Leave a comment