Tanpa pesta, tanpa kue bertabur gula dan mentega. Pula tak ada lilin berangka 22. Kau sudah seperti tua sekarang. Cukup tua dan dewasa untuk menyadari makna hidupmu yang suram seperti hari ultahmu kini yang tak bahagia.
Happy birthday to you. . .
Happy birthday to you. . .
Kau menyanyikannya seorang diri, bertepuk tangan di sudut ruang yang kosong dan sepi, tiada balasan nyanyian yang mengiringi lagumu. Cuma gema suaramu yang serak dan gaung lagumu yang menjelma tangis. Seperti mengolok-olok kepedihanmu yang seorang diri terpaku di sudut ruangan itu.
Kau bukan lagi anak kecil yang akan merengek meminta hadiah dari orang tuanya, dan lantas tersenyum dan bersorak kala membuka isinya, seolah segala keindahan dunia ada di dalamnya.
Kau bukan pula 17 tahun yang manis.
Yang dirayakan teman-temanmu di tahun akhir SMU, dengan kejutan tepung dan telur, lantas menaburimu sepertinya kau adonan kue saja. Dan mereka secara patungan memberimu kado kecil tanda persahabatan. Ucapan selamat pun dengan tulus mengalir dari mulut mereka.
Ya, selamat karena kau telah 17 dan hidup penuh kesenangan bersama banyak kawan.
Tapi kini, setelah kau berada di tahun ke 22, seakan-akan tiada lagi keselamatan; tak ada teman yang memberimu ucapan selamat, bahkan tak ada yang menyelamatkanmu dari amukan badai kesedihan di hari ultahmu kini.
Ketika 17, kau berharap untuk lebih dewasa menyikapi hidup. Dan 5 tahun berselang , kini kau 22, kau pun dewasa.
Ya! Tepatnya 'dipaksa' untuk dewasa.
Kau malah menyesal dan menyumpah betapa tak mengenakkannya menjadi dewasa dan terperangkap dalam takaran kedewasaan.
Kau sendirian, teman-temanmu dulu yang pada 17 usiamu bersamamu, kini pergi dan tenggelam dalam lautan kesibukan mereka masing-masing; kuliah, bekerja, kejar setoran, mengejar karier, mengejar tenggat waktu untuk meraih sarjana atau apalah namanya. . .
Tapi tidak!
Tidak seorangpun di antara mereka yang sudi untuk memilih mengejar kebahagiaan dalam perkawinan hampa tak bahagia seperti yang kau jalani kini.
Ya, mereka cukup pintar untuk meraih kesempatan, eksistensi dan kehidupan penuh kesenangan di luar sangkar yang namanya membina keluarga.
Kau bersedih sekarang bahkan lebih sedih daripada anak kecil yang keinginannya tak terpenuhi.
Selamat ulang tahun. . .
4 September 2008
Assalamualaikum wr wb.
Bersyukurlah dg kehidupan apapun yg kita jalani.
Ingatlah kitalah yg menentukan kebahagiaan kita. Dan kebahagiaan kita tak slalu sama dg orang lain.
LikeLike
@eanreana,
yo'a, bnr bgt
LikeLike
mantap sob nice post Z…
Jgn lupa pasang backlink komentar di blog ane..
biar blognya agan di klik pegunjung..
LikeLike
Assalamualaikum.. Wr..Wb…:)
Kunjungan sore shob…:green:
Ijin Nyimak..:D
Lw da waktu mampir yha..:)
http://samawa.mywapblog.com
LikeLike
Kunjungan mlm bray met menjalankan
Ibadah saur hehehehheee dn sekalian tanggapan
Saobat tentang CSS perdana ane hehehehe
LikeLike
happy birtday, , ,Sahabat
LikeLike
@kenn,
🙂
LikeLike
info nya keren dan brrmanfaat buat saya sob.. jangan lupa mampir ya ke gubuk saya…
LikeLike
@naslah enelida,
yo'a thanks.
LikeLike
ulang thun ni
LikeLike
Sip sip
http://elbaruqy.pun.bz/surah-surah-dan-niat-dalam-shalat-sunah.xhtml
LikeLike