Di Sebuah Perayaan

Sabtu, 17 Agustus 2013.

Masih dalam nuansa hiruk pikuk kemerdekaan yang dideklamasikan 68 tahun lalu. Kali ini saya tidak berpanjang kata, langsung saja.

Pagi ini kira-kira pukul 8 waktu Banjarmasin dan sekitarnya. Anak sulung saya yang baru kelas tiga SD itu sudah dijemput temannya, usai sarapan nasi goreng dia berangkat naik sepeda dengan 2 teman sekelasnya. Nonton panjat pinang.

Bagi anak saya perayaan tujuhbelasan dengan dimeriahkan acara panjat pinang adalah hal yang istemewa karena baru kali ini ia menontonnya langsung.

Setelah beres-beres di rumah, saya dan si bungsu menyusul ke lokasi yang letaknya di depan gudang eks penggilingan padi. Di sana halamannya luas dan ternyata tidak hanya acara panjat pinang saja. Ada lomba makan kerupuk, kelereng, lari karung dan lain-lainnya.

Dan yang paling menonjol adalah panggung tempat menggelar konser musik lokal organ tunggal.
Yang mana semua ini tak akan bisa dinikmati jikalau kita masih dijajah kaum kumpeni.

Filosofi panjat pinang sendiri adalah mencerminkan persatuan, karena tak akan ada yang bisa sampai di puncak apabila tidak mau berkotor-kotor di bawah dan di injak temannya sebagai tumpuan. Sebuah pengorbanan untuk kemenangan bersama adalah sah dan manis rasanya.

Juga dengan lomba kecil-kecilan untuk anak-anak berhadiah alat-alat sekolah ala kadarnya. Itu sangat membahagiakan di tengah segala kekurangan.

Namun yang membuat saya jadi merenung sepanjang sore ini adalah cerita anak-anak:

"Wih, artisnya hebat ya. . Rok nya pendek, cantik seksi lagi. Asyik. .goyangannya!"

"Tadi ada orang-orang yang mabuk ya, serem, naikin panggung sambil teler."

DAN RATUSAN ANAK MENYAKSIKAN DENGAN JELAS ITU SEMUA. TERMASUK ANAK SAYA.

????
:-(:-(

23 thoughts on “Di Sebuah Perayaan

  1. @ɽɨʐкɣ άɲɠɠσʈά άкάʈʂʊкɨ48,

    seru sih seru, tapi joget2 berpakaian minim dan mabuk2x itu yg salah.

    Like

  2. Assalamualaikum wr wb.

    Itulah salah satu yg membuat anak-anak sekarang lebih cepat tua dari yg semestinya.

    Mengarahkan dg sebaik-baiknya sisanya berdoa kpd ALLAH untuk menjaganya & menjadikannya anak yg sholeh.

    (sok tau ya! Pdhl belum punya anak!)

    Like

  3. banyak sekali hal negatif yg sekarang menjadi hal yg biasa2 saja. Ya salah satunya itu tadi, berpakaian minim dan mabuk2an sudah menjadi tidak asing lagi bagi kita dan sayangnya di tempat saya tinggal ini tidak ada perayaan agustusan mba 😦
    rasa nasionalisme semakin berkurang

    Like

  4. Assalamu'alaikum wr wb

    d t4 ntan jg sama bun,ad organ,ntan nnton ma ayu,ponakan,yaa g2 pnyanyi'a pkaian'a seronok,lngsung z ayu ntan ngjak plng lg,

    yg sperti itulh bs mengotori pikirn ank",

    Like

  5. @Intan Baiduri
    @Yurika Xixi
    @Bisnir Online PTC Via Hp
    @Raka Prasetya Andreas

    memang begitulah, hiburan rakyat yg punya 2 sisi berlawanan.
    Kayakx dimana2 sama ya?
    Di tipi juga sering gtu.

    Thanks ya,

    Like

  6. new css,,
    seger di mata,

    memang benar ibu…
    Dangdut sekarang artisnya cabul semua, liat saja tayangan group dangdut seperti palapa,monata,monalisa,dll mereka selalu membuat gempar jagat raya ini dengan tarian bugilnya, saya liat di youtube beuh… Artisnya gk pake celana dalem sdgkn penontonya ada yang trmasuk msh anak2, sedeng bener…
    Miris benar benar miris…

    Huft..
    Oia, 3 sampe 4 jam saya mau posting artikel tntg perempuan. Tar mampir,sya dpt inspirasi lg dari blog ini.

    Like

  7. Memang sekarang ini lbih mengejar popularitas dan uang,tanpa memikirkan dampaknya,dinana disitu dampak phishikologi untuk anak.

    ikut prihatin mbak…salam kenal,skalian saya ijin follow..
    trims ya dah berkunjung ke blog sy,,ditunggu kunjungan btikutnya..
    trims

    Like

  8. @rammseiza,

    iya, makax itu merusak citra musik tanah air. Padahal kalau dinyanyikan tanpa mengumbar aurat dan pamer syahwat juga bisa oke kok. Jadi media dakwah juga bs.

    Heran, yg penting skrg sptx hny popularitas sj, meski cara yg ditempuh melanggar aturan, toh yg penting laku dipasaran.:-(

    ok, sy tunggu postingan anda.

    Like

  9. memang kyto klo karancakannya dlm sebuah perayaan,
    ga hanya 17 agustusan,
    tp pas pangantenan pun kd katinggalan karokean biasanya,
    huhuu..
    kkanak nang tuha ae mnonton
    kyp lg?? 😦

    Like

Leave a reply to Rusminah Qumainah Cancel reply