TERNYATA, SAYA SEORANG FEMINIS

Hallooo.. pemirsa, selamat datang di blog saya ini. Lama banget ditinggalkan dan gak ada aktivitas menulis lagi. Sekarang sarana mengekspresikan diri sudah berpindah pada aplikasi yang jauh lebih aktraktif dan kreatif sehingga menulis di blog seperti ini jadi tidak seramai dulu lagi.

Tapi gak papa, yang penting kita masih bisa bertegur sapa, masih hidup dan eksis.

Nah, ngomong-ngomong soal eksistensi dan kehidupan, saya ingin sedikit menyenggol soal peran laki-laki dan perempuan menurut pandangan umum.

Dalam kultur masyarakat kita yang sangat PATRIARKIS ini, kita selalu mendengar betapa anak perempuan sangat ditekankan untuk pentingnya belajar menguasai tugas-tugas yang sifatnya kerumahtanggaan.

“Anak perempuan pamali bangun siang-siang, harusĀ  bangun subuh buat masak, biar nanti pas menikah bisa nyiapin makan buat suami dan anak!”

Sedikit contoh kata-kata yang sering kita dengar yang ditujukan untuk perempuan agar nantinya siap untuk kehidupan selanjutnya.

Tapi itu tidak berlaku untuk kaum laki-laki. Jarang sekali saya mendengar,

“laki-laki harus bisa masak dan mengerjakan pekerjaan rumah, agar nanti pas menikah gak melulu istri terus yang masak, siapa tahu istri lagi sakit kan bisa gantian.”

Laki- laki sudah merasa sangat cukup jika di desain hanya untuk mencari nafkah saja, sehingga sebagian besar dari mereka akan merasa sangat direndahkan ketika harus berurusan dengan pekerjaan rumah. Jarang banget kita melihat anak laki-laki disiapkan sejak dini untuk bisa jadi imam dan qowwam dalam rumah tangga mereka kelak.

Bahkan ketika harus dituntut ikut ambil bagian dalam ilmu parenting dan soal pengasuhan anak, kaum laki-laki hampir selalu berdalih,

“ah itukan urusan ibunya.”

“tanyakan PR sekolahmu dengan ibumu, ayah sibuk kerja”

Dan anehnya, dengan sangat tidak adilnya pula, kaum perempuan ini terutama para istri yang seharian harus berkutat dengan pekerjaan rumah yang tidak ada habisnya ini, dianggap sebagai pekerjaan mudah dan kurang dihargai karena “seharian di rumah saja” dan terlihat enak. Kaum laki-laki hanya menganggap bahwa pekerjaan mereka mencari nafkahlah yang paling susah dan paling berat di dunia!!

“ah, kamu seharian di rumah aja, capek apa sih?”

“di rumah ngapain aja sih seharian, kok gak beres-beres.”

Terus apa kabar IRT yang juga harus terjun bekerja dan setiap hari  juga harus mengurusi sendiri urusan rumah dan masalah anak beranak??!!

Kenapa masyarakat kita bisa terbiasa melihat perempuan ikut dalam mencari nafkah untuk keluarga, tetapiĀ  masih kurang bisa menerima kalau laki-laki membantu pekerjaan rumah tangga??

Sebuah pertanyaan yang sampai ini terus bergema di kepala saya sebagai seorang perempuan.

Aktif Kembali dan Jadi Working Mommy

Setelah sekian lama menghilang dari peredaran dunia maya akhirnya saya bisa kembali lagi. Banyak hal yang terjadi, banyak peristiwa terlewati. Sekarang saya bukan lagi ibu rumah tangga full time, sekarang saya sudah mendapatkan pekerjaan sebagai…. Jeng jeng jeng… Tererettetetttt…

Yakult Lady, yapp!!! Sekarang saya bekerja sebagai agen penyalur sebuah produk minuman kesehatan dari negeri Sakura Jepang, yaitu Yakult. Setiap hari, saya delivery dua kali sehari pagi dan sore mengunjungi dan mengantarkan Yakult kepada pelanggan. Gak hanya ke toko, tapi juga ke rumah-rumah, sekolah dan perkantoran juga. Dengan misi untuk membantu menyehatkan keluarga Indonesia dengan minum Yakult minimal satu botol setiap hari.

Dan saya senang banget, melalui pekerjaan saya ini saya mengalami berbagai hal menarik dan seperti “menemukan kembali diriku yang hilang dulu”

Intinya, bekerja dan bergabung dengan keluarga besar PT. Yakult Indonesia Persada itu adalah sesuatu yang “guweh banget”. Luar biasa, gambaroo!!

Dan bulan ini kita sedang ada kompetisi Sales Talk berhadiah ke Jepang. Kapan lagi bisa jelong-jelong gratis ke negeri Sakura?? Mungkinkah saya?? Oh…

Kalo foto ini kemarin kantor center kita di Landasan Ulin dapat kunjungan dari salah satu jajaran dewan Direksi Finance dan Advisor yaitu; Mr. Ohama Hirokazu dan Mr. Takayuki Hirose, membahas perihal kompetisi Sales Talk berhadiah ke Jepang. Super sekali pemirsa, senang banget bisa ketemu orang-orang penting dari negeri sakura ini dan bisa menjadi bagian dari pekerjaan mereka. Kan Yakult Lady seperti saya adalah ujung tombaknya perusahaan yang berhadapan langsung dengan para konsumen.

Wow… Perasaan seperti inilah mungkin yang membuat saya kini paham mengapa orang-orang bertahan dan tetap bergulat dengan pekerjaan mereka. Ternyata, bekerja itu sesuatu banget. Sesuatu hal yang lain yang bisa kita lakukan untuk ikut berkontribusi dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, untuk keluarga, dan yang terpenting untuk diri kita sendiri.

BISAKAH IBU RUMAH TANGGA TETAP TAMPIL CANTIK SAAT DI RUMAH???

Beberapa waktu lalu, saya pernah mendengar ceramah agama di sebuah acara peringatan Maulid Nabi. Isi ceramahnya banyak membahas masalah-masalah perempuan dan peranannya dalam kehidupan. Perempuan dalam posisinya sebagai anak, sebagai ibu dan sebagai istri.


Nah, bagian paling menariknya adalah saat posisi dan peran perempuan sebagai ibu dan istri. Dalam ceramah itu, si penceramah mengatakan bahwa perempuan-perempuan sekarang terbalik, ketika pergi ke luar rumah, apalagi acara kondangan, mereka pada berdandan habis-habisan, pakai baju bagus, bersih, cantik, wangi pula, disemprot parfum. Tetapi saat di rumah, apalagi   saat mau tidur, pakai daster butut, sobek-sobek, masker muka tebal, dan parahnya itu sebadan-badan dioles minyak angin, minyak kayu putih atau balsem. Bagaimana suami bisa enak mencium istri kalo baunya begitu?

Oke, sebagai pendengar, kala itu saya dan sebagian besar ibu-ibu lainnya tertawa dan mengiyakan, bahwa semua itu benar adanya. Saya suka dasteran, bisa kumal juga dan sering bau minyak angin gosok saat naik ranjang. Lalu kenapa??

Lalu si penceramah menjelaskan lebih rinci lagi tentang ayat- ayat dan hadis-hadis yang mendukung semua itu. Bahwa harusnya perempuan berhias saat bersama suaminya dan memberikan pelayanan terbaik baginya, dan sebagainya dan sebagainya.

Sampai di situ, mendadak saya gerah, hati saya sedikit berontak, dari sekian puluh menit si penceramah berkoar-koar dan mengkritisi perempuan ibu rumah tangga  sekarang, tidak sedikitpun ia memberi penjelasan berimbang tentang  timpangnya peran suami dalam rumah tangga yang memberi andil sangat besar mengapa istri bisa jadi pake daster seharian dan bau minyak angin saat naik peraduan. Seolah-olah semua kekucelan istri berdaster butut itu adalah murni hanya karena kekurangan dan keburukan si istri sendiri yang tidak bisa lagi tampil menawan di depan suami. Dan hanya bisa tampil aksi ketika pergi.

Itu benar-benar pandangan yang sangat tidak adil dan memojokkan. Saya benar-benar berharap para lelaki, terutama para suami bisa memahami ini. Agar mereka suatu hari nanti bisa melihat bahwa istrinya pun ternyata bisa tampil cantik dan wangi saat di rumah. 

Sejak pagi, para istri, apalagi yang sudah punya anak, harus berjibaku dengan berbagai kegiatan domestik rumah tangga yang benar-benar menguras tenaga, emosi dan pikiran. Kalau punya pembantu sih lumayan terbantu kerepotannya, kalau tidak? Maka ini jadilah drama, horor sekaligus action yang mengguncang hari-hari. 
Mulai dari menyiapkan sarapan, menyiapkan anak-anak sekolah, menyiapkan suami yang mau bekerja. Saat itu, coba kita tengok sedang apa para suami? Ada yang mau ikut bangun lebih awal dan membantu istrinya? Ada, tapi kebanyakan para suami cuek saja melihat rutinitas pagi itu, sebagian besar dengan tenang menikmati sarapan, atau asyik nonton berita pagi di TV, pencet-pencet gadget, atau malah merokok di teras sesaat sebelum berangkat kerja. Yang mengurus semuanya adalah istrinya tentu saja. Anak-anak yang sulit dimandikan, kadang-kadang makan harus disuapi, berangkat sekolah pun harus diantar. Walaupun sejak pagi sekali si istri sudah kece badai, alis landai, lipstik merah dan badan wangi aduhai, tetap saja, ketika harus ke dapur lagi berurusan dengan panci, penggorengan, bawang dan minyak, pasti jadi berkeringat. Belum lagi adu cepat dengan anak-anak yang menuntut perhatian besar di pagi hari itu.

Nah, itu baru pagi hari di rumah, belum lagi pergi ke pasar naik angkot atau motor panas-panasan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Kalau suami tipe yang tak mau turun tangan urusan rumah, SELESAI SUDAH, istri akan kewalahan dan tak akan punya waktu lagi untuk memperhatikan penampilan diri. Bisa mandi dengan benar saja itu sudah jadi kemewahan.

Karena itulah, saat pergi kondanganlah satu-satunya waktu di mana para istri tidak bersentuhan dengan pekerjaan rumah, sehingga mereka bisa berpenampilan terbaik. Kalau sudah di rumah, maka daster butut itulah yang jadi seragam dinas untuk bekerja membereskan segunung cucian, mencuci piring kotor, memotong ayam untuk makan siang, menyiangi ikan untuk makan malam, mengupas bawang yang selalu meninggalkan bau langu di badan dan pakaian. Daster itu pula yang sering menerima percikan air saat memandikan anak atau mencuci pakaian, daster itu pula yang kecipratan minyak saat menggoreng ikan.

Jadi, intinya adalah, istri bisa saja tampil lebih baik asalkan dibantu, dibantu diringankan tugas-tugas mereka yang membuat mereka tak bisa berpakaian yang indah, dibantu agar mereka tak terus-menerus berkeringat dan bau minyak atau bau bawang seharian. Karena polanya sudah jelas, kalau istri sudah kelelahan seharian, maka cuma minyak angin gosoklah yang paling mengerti untuk meringankan beban dan pegal di pundak mereka.

 Jadi, jangan salahkan minyak angin yang lebih enak menemani istirahat malam hari daripada sentuhan suami. 

Yang mau protes, silakan!!! Monggo dikomen.

Kisah Bahasa Banjar; SI LUMBAH TANGAN, SI BURIT LUNCUP wan SI TAHI MATAAN

Jadi ada sabuah kisah jaman bahari. Kisah batalu bakawan nang liwar rakat sarantang saruntung kasitu kamari kada tapisahakan. Hidup di kampung sama pada sakit, sama pada kada bakuitan lagi, jadi akrabnya bilang alahan pada badingsanak lagi. Jaka istilah urang wahini tu CS banar wan eksis-eksisnya. Urangnya gen kada dikenal ngarannya lagi, tapi galarannya haja; ada si Lumbah Tangan karana mangidap suatu panyakit kalainan genetik kah jaka wahini ujar urang tu lalu ukuran tangannya taganal pada ukuran urang nurmal. Ada si Burit Luncup ni tahuae kalu leh sudah burit tipang nang luncup bisa mancucuk. Yang katalu iya si Tahi Mataan, mambari maras haja ah matan lagi halus mata tu ti hibak kada baampihan batahi mataan.

Alkisah, tulak batalu bakawan ni ti bacari hundang, tulak ae manyusur sungai bajukung, bakayuh dilarut banyu. Sakalinya banyak ae leh dapat hundang, hibak saparu jukung hundang haja, jubung tinggi nang kaya gunung anak tuyukannya. Jadi bulikan ae leh ka kampung sambil manjaja hundang te.

“Hundang dang dang dang!!!!” Ujar si Lumbah Tangan.

“Murah murah… sakukut harganya sajampal sasuku haja!!” Ujar si Burit Luncup jua himung banar mamikir pacang banyak untungnya.

“Ayu lakasi siapa handak nukar!!” Ujar si Tahi  Mataan manawarakan.

Jadi leh, banyak ae urang handak manukari. Lalu ae kada maingat lagi si Lumbah Tangan mangukutakan hundangnya. Ada jua sawat barapa ikung ada urang manukar, habis sudah lingis hundang yang sing banyakan tadi. Bilang kaya dibariakan ae, rugi!!

“Iya haja am mun kaini ti rugi kita, lapah-lapah bacari hundang imbah dijual kada sabarapa hasilnya.” Ujar si Burit Luncup sangkal banar.

Sakalinya maka baduduk bagasut si Burit Luncup te, bakusur di jukung. Apang ada pada buntus ha lantai jukung, saitu saini naik banyu sungai.  Habut si Lumbah Tangan handak manciuki banyunya. Untung haja si Tahi Mataan sigap malihat kundisi darurat, langsung dikukutnya tahi matanya, dituplak akannya ka alah lantai jukung yang buntus te…. apa ada maslahat banar am salamatan sajukungan. Rupanya tahi matanya liat banar bilang kaya dampul jukung jua sakalinya.

“Han jaka tida habis kita tinggalam.” Ujar si Tahi Mataan bangga. “Untung tahi mataku kawa manapaliakan. Jaka tida apa habis kita jukung karam, karam….”

Karampuuut…… sakalinya…

Hahaha….

***

Kisah ini berdasarkan kisah yang sering diceritakan oleh orang tua dan kakak saya semasa kecil. Saya tidak tahu pasti pengarangnya siapa, saya menuliskannya hanya berdasarkan apa yang masih saya ingat saja. Semoga terhibur!!

MERAJUT LAGI

Di tengah kesibukan dunia maya dan pindahan ke blog baru dengan penyesuaian super ribet karena harus ngeblog di WordPress cuma pake ponsel, saya tetap sadar bahwa dunia nyata tetaplah prioritas utama. Karena itulah sekarang saya semakin intens menyalurkan hobi lama saya selain membaca atau menulis, yaitu merajut.


    Ya, beberapa bulan ini saya tengah konsen merajut, sebuah hobi lama yang baru sekarang bisa lagi melakoninya. Kali ini bukan sekedar untuk koleksi pribadi, saya juga membuatkan pesanan orang-orang di sekitar saya. Lumayan, alhamdulillah, dapat memperoleh rupiah. 


    Berikut ada beberapa gambar hasil olah tangan saya;

    ā€‹

    Ini tas rajut Hello Kitty untuk anak tetangga yang kembar dua, tapi kakaknya mau juga, jadinya tiga buah tas.

    ā€‹
    Kalo ini dompet buat seorang teman sesama ibu-ibu di sekolah TK anak saya. Cute ya, kaya roti lapis gitu penampakannya.

    ā€‹

    ā€‹
    Yang dua itu adalah model stroberi dan nanas dengan variasi yang agak ngawur, tapi tetap cantik kan… Sebenarnya ada yang warna merah terang versis stroberi yang besar, tapi lupa foto dan udah diambil sama yang punya.

    ā€‹
    Nah, kalo ransel rajut anak gajah yang lucu ini adalah milik keponakan saya yang tahun depan nanti mau masuk PAUD. Ini perdana loh saya bikin tas rajutan ransel, biasanya yang selempang atau dompet aja. Unyu yaaaa….

    ā€‹
    Ini dia buah nanasnya, tapi isinya bukan daging buah melainkan uang, karena ini dompet jinjing. Pertama kali belajar crocodile stitch ini dan belum rapih.

    ā€‹
    Kalo yang sepasang ini bisa dibilang karya saya yang paling spektakuler dan susah. Karena ukurannya besar dan menghabiskan banyak benang, pakai granny square juga. Tas utama adalah tote bag yang ukurannya jumbo bisa muat mukena dan sajadahnya yang tebal. Tasnya ada anaknya, bentuk dompet yang ada tali pendek, dan tali panjang bisa buat selempang jadi mini bag, ukurannya cukup untuk memuat smartphone dan uang .
    Tas ini juga merupakan proyek terlama saya yang makan waktu hampir setahun, karena sempat stok benang kosong, hilang mood, bosan, hampir putus asa atau terhalang pengerjaan pesanan orang. Fiuhh…. Belum lagi proses pemasangan furing dalamnya supaya bisa tegak berdiri itu, dramanya juga super lebay, kudu dua kali bolak balik ke tukang jahit hanya untuk dibuat kecewa. Akhirnya saya nekat jahit furing plus busa hati itu manual dengan tanagan sendiri, merancang pola seadanya, jahit sebisanya. Untunglah, ada seorang teman yang bisa dan mau berbaik hati memperbaiki jahitan tangan saya dengan jahit mesin. Not bad lah, gak amburadul lagi benang jahitnya.

    ā€‹

    ā€‹

    ā€‹

    ā€‹
    Kalau yang empat buah tas di atas bisa dibilang pesanan terlaris abad ini, mulai yang ukurannya agak besar sampai yang bentuk mini bagnya, sampai bosan bikinnya, puyeng juga karena kok orang-orang pada suka warna hitam yang membuat mata perajut cepat lelah dan ngantuk berat. Awalnya cuma bikinin buat mama, tuh yang hitam dengan bunga pink dan merah. Ternyata pada banyak yang suka dan mau juga. Jadilah…. sampai saya sempat sakit dikejar setoran rajutan tas ini.

    ā€‹

    ā€‹
    Ini versi ukuran mini bagnya, yang merah hati itu saya pakai tiap hari ke sekolah atau ke pasar, simple, kecil tapi dalamnya bisa muat tiga biji hape loh (uang jutaan juga muat)…ā€‹

    Yang ini adalah mata yang tertidur karena sangat mengantuknya mungkin…

    Lumayan banyak juga ya , itu juga ada yang tidak sempat terdokumentasi atau terhapus. Ternyata merajut itu sangat menyenangkan dan gambaran tentang merajut hanya untuk nenek-nenek yang duduk si kursi goyang itu tidak selalu benar. Siapapun bisa merajut dan menjadikannya hobi, bahkan bisa menghasilkan materi.

    So, dari hobi jadi profesi, why not!!

    INI BLOG BARUNYA RUSMINAH QUMAINAH

    Setelah mendapatkan kabar buruk tentang akan dihapuskannya layanan blog ponsel gratis Mywapblog, maka saya sebagai salah satu usernya yang sudah terlanjur menetap selama kurang lebih tiga tahun di http://qhumaie.heck.in, kini sayapun terpaksa membangun rumah baru lagi dari awal. Benar-benar dari awal lagi. Meski sempat pesimis untuk ngeblog di platform lain semisal WordPress ini atau Blogspot karena ketiadaan laptop, tapi saya putuskan untuk tetap jadi pejuang kata melalui tulisan dan tetap ngeblog lagi. Ini lewat hape lo, untunglah WordPress udah cukup ramah buat orang-orang yang gak bisa akses blog lewat laptop, sudah ada aplikasi WordPress untuk android yang bisa diunduh langsung, gratis di Playstore.

    • So,welcome for me!!!

    OKTOBER BAPER (Edisi Kehilangan Mywapblog)

    Galaulah kalian, galaulah kita, galaulah saya!!

    Faktanya, di dunia ini ada banyak hal yang berada di luar kendali kekuasaan kita. Salah satunya adalah tentang masalah Mywapblog yang kita cintai ini, yang peredarannya akan segera hilang dari muka bumi ini. Padahal…..

    Dulu, bahkan sekarang pun jikalau Mywapblog resmi ditutup, ngeblog tanpa perangkat komputer atau laptop itu adalah suatu hal yang sangat niscaya mustahil. Kerena itulah kehadiran Mywapblog di tengah banyaknya umat manusia dengan kemampuan dan fasilitas terbatas yang hendak menyalurkan hobi sharing dan menulis tetapi tak punya laptop, itu laksana sebuah oase di tengah gersang dan kejamnya gurun pasir terpanas di dunia. Bayangkan, kita semua dapat bebas berkarya dan mengelola blog lewat ponsel saja, hampir nyaris semudah kita update status galau dan alay di facebook!!!
    Dan tentu saja, kita dapat juga bergaya, bangga, gak kalah dengan blog sebelah. Jiah!!

    Tapi mungkin memang benar apa kata orang, kegembiraan yang agak "terlalu" indah dan penuh euforia emang gak akan tahan lama. Dan… this is it, so inilah akhirnya, kita berkabung, saya berduka sodara sodara!!! Atas berita akan ditutupnya mywapblog.

    Terasa memang agak ganjil selama saya ngeblog di Mywapblog, tiga tahun pemirsa, bukan waktu singkat untuk sebuah kesabaran, yap! Selama itu saya terus bersabar dengan keterbatasan menulis lewat ponsel java yang harganya tak seberapa jika dibandingkan ponsel android terkini. Bersabar atas fasilitas ngeblog gratis yang servernya sering down hingga tak bisa diakses berhari-hari. Bersabar atas kwalitas lemotnya paket jaringan internet yang dibeli dengan harga rupiah termurah. Bersabar atas segalanya, bahkan saya bersabar ketika menkominfo, UC Browser dan provider kartu seluler yang saya pakai berkonspirasi memblokir banyak situs, termasuk Mywapblog, yang membuat saya tak lagi bisa maksimal dalam ngeblog ria. Kejaaaaaammm….

    Maka, kalau kalian yang baru aja tempo hari bikin blog di sini, dan udah mau nangis darah saking bapernya karena Mywapblog mau ditutup, PANDANGLAH SAYA, LIHATLAH SAYA DAN USER-USER LAWAS LAINNYA yang udah sedia ampe lumutan menulis dan koar-koar di Mywapblog selama ini, dan kemudian menemukan fakta paling menyakitkan seperti ini. HOW COULD IT BEEEE??!!!!! Bayangkan betapa bapernya kita!!! Yang udah pernah jatuh bangun merasakan rumit, nyesek, ngenes dan juga senangnya ngeblog lewat hape. Baper sebaper-bapernya sayang!!

    Dulu, harapan dan ekspektasi saya ketika pertama ngeblog adalah ingin mengabadikan kenangan dan membuat sejarah saya sendiri, kerena saya takut jikalau saya tua nanti saya akan semakin pelupa dan mulai tak bisa mengingat lagi moment-moment terbaik dalam hidup ini, karena itulah kelak blog inilah yang akan menjadi penyambung lidah atas kisah yang tak pernah bisa saya sampaikan secara lisan, blog inilah yang akan jadi kotak pandora berharga tempat saya menyimpan semua cerita. Lebih dari itu, blog ini adalah bukan sekadar karya tulis saja, blog ini adalah kumpulan KEKAYAAN INTELEKTUAL saya yang tak ternilai harganya!!

    Ok, mungkin memang agak berlebihan, tapi memang seperti itulah saya menganggapnya.

    Barangkali memang seperti inilah kehidupan, kita tetap harus bertahan. Seperti halnya dulu kejayaan Friendster yang digantikan Facebook, Multyply yang punya begitu banyak user pun akhirnya juga tutup yang membuat anggotanya juga kocar kacir entah kemana, situs Ngerumpi dot com yang punya motto ngerumpi tapi pake hati juga akhirnya tiada lagi. Seperti itu…. datang, hilang, pergi, hanyalah bagian kecil dari kehidupan, dan jikalau karena itu saya merana, baper, menangis dan insomnia lalu menulis keluh kesah penuh luka ini, maka itu juga hanyalah sebagian kecil saja dari masih banyaknya luka dan guncangan masalah yang akan menimpa dalam hidup ini.
    Harusnya tidak apa-apa, harusnya kita bisa, harusnya…. Tapi…..

    Mywapblog….
    Banyak hal yang tak dapat saya relakan dalam kehidupan, dan kau kini menjadi salah satu di antaranya.
    Hikz…..

    BOLEHKAH DAKU, KEKASIH KU??

    Bolehkah daku sedikit mengingat beberapa kenangan yang pernah berlalu dilindas laju waktu?
    Kemudian melirihkan beberapa tetes airmata, ketika tak ada kata yang dapat berbicara mewakili betapa berat luka.

    Bolehkah daku membuka lagi lembar-lembar diary dan surat-suratmu dahulu?
    Yang terserak diam di antara daun-daun semak kekeringan, menabur lara ketika serangkaian cintamu tak kuasa ku terjemahkan….

    Bolehkah sayangku…
    Ku ketuk lagi pintu hatimu yang pernah menutup beberapa tahun lalu?
    Untuk kemudian ku kembalikan serpihan rindu kita yang pernah terpisah,
    Dan barangkali masih dapat ku temukan cinta kali ini.

    KETIKA CANTIK HARUS PUTIH(KAH??)

    Hai hai hai….. pemirsa budiman semua. Lama banget ya saya gak lagi mengisi blog ini, semakin terlantar saja kayaknya. Sampai-sampai gak ngeh kalo lagi ada event besar tahunan. Hmmm… semoga sukses aja semuanya!!

    Okeh, sekarang saya mau coba menulis lagi. Kali ini tentang sesuatu yg wanita banget. Yap!! Saya mau bahas tentang kecantikan dan kosmetika di kalangan wanita.

    Rasanya sudah sering banget ya kita lihat tontonan di TV atau baca-baca artikel di internet, majalah atau surat kabar deesbe, tentang efek samping krim pemutih wajah instan yang mengklaim dapat mencerahkan dalam waktu singkat. Gak kapok-kapok deh kayaknya, banyak produk pemutih gak jelas dan abal-abal yang beredar. Udah kena razia badan POM tapi kok teteup aja ada celah untuk beredar lagi. Dan gak kapok-kapok juga teteup aja kaum hawa apalagi buebu yang mau memakainya.

    Memang menjadi cantik emang harus putih gitu??

    Mestinya kita realistis aja, di Indonesia yang beriklim tropis yang lingkungannya cenderung panas dan penuh matahari sepanjang tahun, kulit mayoritas orang kita emang gak putih-putih banget, kuning langsat sampai cenderung ke sawo matang. Jadi yaaa… mau menjadi putih kinclong yang pake banget itu kalo menurut saya agak sedikit (ini nulis beginian apa gak bakal kena timpuk pengusaha kosmetik gak gue ni?) "melawan kodrat" kali ya. Lah? Habis tu kulit muka ampek dipaksa-paksa kelupasan sampe merah, perih, bengkak nyeri juga DEMI. Iya demi dapetin kulit yang putih kinclong ituh.

    Yang membuat saya tergerak buat menulis ini adalah ketika saya menyaksikan dua orang (anggap saja) teman lah ya, yang nekad make produk pemutih yang gaje itu, yang beberapa tahun lalu udah pernah kena daftar sitanya badan POM sebagai salah satu produk kosmetik berbahaya. Nah lo!!!

    Pemakai pertama adalah seorang remaja yang saat awal make itu dia masih SMP, sekarang sudah SMA siy. Sebenarnya kulitnya itu udah bagus, gak jerawatan kayak kebanyakan abege lainnya, tekstur kulitnya juga halus. Tapi ya itu tadi, warna kulitnya agak coklat, ya memang anaknya item manis padahal. Dan ketika saya melihat perubahan drastis pada wajahnya akhir-akhir ini, saya pun tahu kalo dia telah memakai produk pemutih. Saya jadi agak menyesalkan, sangat menyayangkan, dia masih muda, sangat muda, kasian kulitnya, kok make produk "keras" macam itu? Yang saya lihat warna wajah dan lehernya jadi kontras banget, wajahnya sekarang memang terlihat lebih putih, tapi jerawat merah-merah memenuhi pipi dan dahinya, dan bila panas mulai terik maka jadi merahlah wajahnya.

    Apa perubahan dengan penampakan kulit putih kemerahan itu kah yang menjadi arti dari kata "cantik" dan "lebih baik" ??

    Bukankah kulit luar kita yang menggelap itu sebagai tanda bahwa melanin bekerja keras untuk melindungi dari paparan sinar UV matahari yang dapat merusak kulit. So, kalo kulit pelindung luar itu kita kelupas? Apa jadinya? Rasanya sudah sangat banyak orang yang mengalami kerusakan kulit parah karena obsesi ingin putih ini, mengapa para wanita tak jua belajar dari sana??

    Pemakai kedua, adalah seorang ibu muda. Yang ini lebih horrible lagi karena saya melihatnya langsung ketika ia sedang treatment wajahnya dan menjelaskan proses menyakitkan itu pada saya. Kala itu ia sudah melewati proses pengelupasan selama tiga hari, sedang parah-parahnya. Saya hanya bisa ternganga dibuatnya. Bahkan dia menyitir quotes tentang kecantikan wanita yang amat populer.

    Katanya: "hidup ini pilihan, dan aku ini sedang memilih cara menyakitkan untuk memutihkan wajah. Bukankah bila tak ada rasa sakit, maka tak akan ada pencapaian?"

    APA ?!!

    Katanya, sambil terus mengipasi wajahnya yang mulai memerah, terasa panas terbakar dan perih karena krim dan toner pemutih itu, membuat saya speechless tapi tetap berusaha memahami "derita dan perjuangannya". Maka sayapun hanya #gagalpaham dibuatnya.

    Iseng, saya membuka botol produk itu, mendekatkan nya ke hidung saya. Wekk!! Tercium aroma menyengat, yang terasa seperti campuran bau sengak ruang UGD RS dan cairan pembersih WC. Memang katanya, baunya sangat gak enak, bahkan adiknya sampai muntah-muntah karenanya. Hororr!!! Dan masih dipake juga, tiap harii !!! Hororr pangkat tiga buuuu.

    Katanya, ini adalah percobaan yang ke sekian kalinya yang diterapkan pada wajahnya. Ia dengan gamblang mengakui bahwa wajahnya memang sering jadi kelinci percobaan berbagai macam kosmetik. Mulai dari produk yang terbilang aman yang ada ijin depkes dan bersertifikat halal dari MUI seperti yang biasa muncul tiap hari di iklan TV (katanya produk semacam ini proses nya lambat dan gak bikin putih kinclong bgt seperti maunya, memang kan itu untuk membersihkan dan merawat yang pada proses nya juga akan membuat kulit lebih cerah dan gak kusam. Dan ia gak cukup sabar pada proses itu.) dan sampai yang mengandung kode keras semacam produk pemutih yang bahkan tanpa izin edar, mulai dari krim pelembab biasa sampai krim racikan dokter ternama. Dari yang harga biasa sampai yang warbyazaaa. Dia pernah mencobanya sodara sodara!! Apalagi ia sempat berkutat pada bisnis online berbagai produk pemutih juga. Keberaniannya dalam hal yg satu ini, seketika membuat nyali saya ciut sekaligus bergidik ngeri.

    Melihat semua perjuangannya itu dalam hati saya hanya dapat mendoakan semoga keinginannya dapat tercapai segera dan mengakhiri deritanya. Karena itu gak hanya berdampak pada wajah saja, tapi pada penggunaan jangka panjang juga dapat membahayakan organ dalam semisal ginjal dan bahaya juga buat kehamilan.

    Karena itulah, saya tidak hanya berharap agar kaum hawa berpikir ulang untuk urusan kosmetik, berhati-hati dan lebih selektif lagi. Tetapi juga untuk para lelaki yang sering disinyalir lebih memilih cewek cantik (kecenderungannya sekarang pasti cantik itu putih, kan?) ketimbang cewek cerdas yang lebih mencintai kulitnya yang apa adanya dan memilih gak memutihkan wajahnya dengan cara-cara ekstrim (baca: jelek). Karena pada faktanya memang, para cowok lebih mungkin untuk menoleh dua kali pada cewek berwajah kinclong ketimbang yang tidak, ini saya sudah hapal banget rasanya, kenyang!!. Jadi dalam perkara kerusakan wajah akibat produk pemutih ini tidak hanya salah pada bahasa iklan kecantikan yang sering keterlaluan, tapi juga pada perlakuan kaum pria pada wanita. T E R L A L U.

    Agaknya hal ini cukup membuktikan bahwa hidup itu keras, dan bila itu kehidupan perempuan maka akan dua kali lipatlah kerasnya. Wanita memang makhluk rumit yang suka hal keras tapi tidak pada kekerasan, yang senang putih dan pemutih tapi tidak pada keputihan. Haha….

    Tetap semangat dan tetaplah mandi minimal dua kali sehari!!!
    MERDEKAAA !!!!

    Udah pernah tayang di sini juga :
    ANTARA WANITA, KECANTIKAN DAN RIASAN WAJAH